Kamis, 06 November 2014

Say Yes to Jilbab





Say Yes to Jilbab
(dari buku karya Li Partic, Jilbab Bukan Jilboob)

Berjilbab bagi muslimah wajib hukumnya, jadi kenapa harus ditunda? 
“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.”(QS. Al-A’raf [7]: 34)
Subhanallah, sungguh, tiada alasan lagi bagi kita untuk menundanya.


Berbagai alasan, keraguan, pertanyaan  dan jawaban lengkap tertuang dalam buku Jilbab Bukan Jilboob karya Li Partic ini. Apakah berjilbab harus menunggu kita siap? Waw, sampai kapan harus menentukan tanggalnya? Jawaban yang tepat adalah saat baligh. Belum lagi segala mitos seretnya rejeki dan jodoh karena jilbab. No way! Mau urusan di dunia sukses tapi akhiratnya terbengkalai?
Tak hanya itu, ada juga pernak pernik berjilbab, cara memelihara rambut agar tetap sehat walau berjilbab, penggunaan jilbab yang benar, juga pemakaian ciput yang benar dan sesuai ajaran agama, manset, kaos kaki dan hal-hal sepele yang belum kita ketahui secara detail. Terdapat juga kreasi jilbab yang sesuai syar’i. Dari judulnya saja sudah bikin penasaran, jilboob apaan, sih? Ternyata jilboob adalah plesetan dari jilbab, istilah itu ditujukan bagi perempuan yang berjilbab, tetapi masih mempertontonkan lekuk tubuhnya.
Setengah tak percaya saat saya bertanya langsung pada penulisnya, Li partic, kok bisa nulis buku sekeren ini idenya dari mana, sih? Ternyata oh ternyata, ide datang saat kepepet waktu itu sedang mengerjakan tugas dari kelas menulis online IIDN dengan deadline. Diharapkan orang terdekat terinspirasi dengan tulisan ini. Subhanallah, ide pas kepepet saja cetar banget, apalagi kalau tidak dalam keadaan kepepet, pasti 1000x lebih cetar hasilnya.
Tak ada kata bosan membaca buku ini. Kalimatnya yang santai, mudah dipahami dan mengena, pas buat kaum perempuan. 1001 pertanyaan tentang jilbab dibahas tuntas tas! Sehingga sangat bermanfaat dan memberi pencerahan bagi pembacanya. Semoga, tiada lagi keraguan untuk berhijab, jadi kenapa harus ditunda?


2 komentar:

  1. Suka prihatin ya..dengan kaum perempuan yang masih berjilboob... :(

    BalasHapus
  2. Terkadang pengen modis tapi malah jilboob itu mbak...

    BalasHapus