Minggu, 09 November 2014

Kebiasaan atau Paksaan



Kebiasaan atau Paksaan

                                               Sumber gambar: http://membacaalam.com/

Seorang luar biasa ini telah hafal Al-Qur’an di usia 10 tahun. Sebuah karya besarnya buku Al-Qanun fi at-Tib berupa ensiklopedia tentang obat-obatan, pengobatan dan penyembuhan yang sistematis. Kegemarannya membaca sejak kecil tak diragukan lagi, beliaulah Ibnu Sina, seorang yang  punya nama besar pada zamannya dan karyanya masih tetap dikenang hingga sekarang. Bagaimana dengan kita, di jaman yang sangat canggih ini, apakah membaca sudah menjadi kebiasaan? Atau malah paksaan?
Membaca adalah jendela dunia, sudah biasa kita dengar dan terpampang di banner di pinggir jalan maupun sekolah. Tapi benarkah kita sudah gemar membaca? Menurut Indari Mastuti, seorang penulis yang juga CEO Indscrip Creative ini mengatakan bahwa membaca membuat kita punya ide segudang dalam menulis. Terutama bagi seorang penulis, membaca adalah santapan wajib harian agar ide yang tercipta di kepala meledak-ledak tak ada habisnya. Membiasakan membaca tak mudah tapi juga tak sulit. Karena membaca bisa apa saja dan dimana saja. Membaca ensiklopedia, koran, novel, berita online, banner,  buku, atau kamus. Tak masalah, selama yang kita baca menambah pengetahuan dan ide kreatif, lanjut meluncur.
Hanya saja masih banyak yang merasa bahwa membaca adalah paksaan. Bagi para pelajar khususnya, bisa jadi membaca buku pelajaran yang tidak disukai karena terpaksa karena besok ada ulangan. Bandingkan membaca status facebook seharian yang tak ada bosannya. Wah, harus diformat ulang manfaat dari membaca itu seperti apa. Dengan tahu manfaatnya, diharapkan kegemaran membaca tak lagi menjadi paksaan tapi kebiasaan. Malu kan seorang Ibnu Sina yang hidup di jaman yang telah lalu saja karyanya hebat hasil dari kegemarannya membaca. Kita sekarang dengan fasilitas yang serba ada masih malas membaca.
Nah, bagi anda pribadi, membaca itu kebiasaan atau paksaan, sih? Silakan jawab dengan jujur. Salam membaca!

2 komentar: