This is my heroes

Happy or unhappy, families are all mysterious. We have only to imagine how differently we would be described - and will be, after our deaths - by each of the family members who believe they know us. Gloria Steinem

5 Cara Dapat Biaya untuk Parcel Lebaran

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Family is the most important in alive

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Family

Family is the most important in alive. This is my family, the important things in my life

Sastra Penarawa di Eling Bening, Ambarawa

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 12 Januari 2015

Pajak, Kawan atau Lawan?



Pajak, Kawan atau Lawan?

                                                      Sumber gambar http://sidomi.com/

Pajak bagai monster bagi orang yang anti pajak. Hitam, kelam, buram dan menakutkan. Menjadi lawan, mungkin seperti itulah bayangan sebagian orang akan kata pajak. Tak bisakah pajak dijadikan putih abu-abu? Yang penuh keceriaan, menjadi kawan dan membuat orang happy? Yang pasti, pajak bukanlah masalah sepele. Bisa dikatakan serius dan sangat berhubungan dengan keseharian kita.
Tahukah Anda, kita ke supermarket beli odol, dikenakan pajak, ke restoran makan pizza, kena pajak juga, hanya mungkin ke pasar tradisional beli pecel, tak ada aturan bayar pajak. Tapi penjual pecel, biasanya juga harus bayar karcis harian. Bagaimanapun, pemahaman, pengetahuan dan kesadaran akan pajak hanya diketahui segelintir orang. Zeti Arina, perempuan tangguh yang merupakan CEO Artha Raya Consultant, giat mengajak warga sadar pajak. Keseriusannya bisa dilihat dari sepak terjangnya mensosialisasikan pajak. Meskipun sering ditolak karena apapun yang berbau pajak banyak orang ‘anti’, ia tak patah arang.
Beliau semakin giat mengedukasi masyarakat akan pentingnya pajak. Berkat kegigihannya, ia terpilih menjadi Ketua Ikatan Konsultan Pajak Cabang Surabaya untuk masa bakti 2014 – 2019. Menurutnya, menyepelekan pajak sangat tidak dianjurkan. Keuntungan dengan membayar pajak memang sering kita abaikan. Toh, buat apa, sih bayar pajak? Tetapi jangan salah, menunda kewajiban membayar pajak bisa berakibat fatal. Tak mau kan omset, bisnis dan keuangan kita berlebih, tetapi anti pajak. Suatu saat kala petugas pajak datang, menghitung lalu mengkalkulasi pajak kita, dan tara! Biaya pajak yang harus kita keluarkan membumbung tinggi. Kita akan gelagapan dan pada akhirnya kita keteteran sendiri untuk menutup biaya pajak. Jadi mulai dari sekarang hitung pajak dengan cermat, bayarlah pada saat yang tepat, tak perlu menunda. Ingat slogan, orang bijak taat pajak!
Pada akhirnya keuntungan dari pajak akan kembali lagi ke diri kita. Jalanan mulus tanpa lubang, jembatan kokoh dan lebar, fasilitas publik yang bersih dan rapi. Meski tertatih, membayar pajak adalah kewajiban, tak perlu ditunda. Pajak bukanlah lawan, jadikanlah kawan. Bagaimana dengan Anda?

Gebrakan Bisnis yang Tak Biasa



Gebrakan Bisnis yang Tak Biasa

 
Sumber gambar https://www.facebook.com/
 
Saat bersama anak dan keluarga adalah sisa waktu kita setelah seharian bekerja. Kalimat yang miris sekali, tetapi banyak perempuan yang mengalaminya. Hal itu pula yang terjadi pada Kartikowati Djoharijah, owner dari PT. Gian Mandiri. Atie, demikian ia biasa dipanggil, sempat bekerja fulltime. Namun semakin lama ia sadar, anak adalah hal utama dibanding urusan lainnya. Sangat tak layak anak hanya mendapat waktu sempitnya dalam keseharian. Maka keputusan adalah momen terbaik untuk mulai berbisnis dan kerja paruh waktu.
Bukan Atie namanya kalau tak punya ide segar. Dari pengalamannya berjualan buku secara freelance, ia mendirikan PT. Gian Mandiri. PT. Gian Mandiri merupakan perusahaan direct selling, yang memasarkan berbagai buku-buku. Diantara buku yang didistribusikan adalah buku Ensiklopedia Mukjizat Qur’an dan Hadist dan buku Ensiklopedia Anak Pintar. Buku-buku yang sangat erat berhubungan dengan dunia pendidikan, pembinaan karakter anak yang sangat agamis.
Perempuan yang pernah menjadi guru TK ini mempunyai keinginan bisnis bukan hanya bisnis biasa saja. Bisnisnya terbukti telah menghasilkan keuntungan berlebih, tetapi Atie tak pernah lelah berinovasi. Diantara seabrek kesibukannya, ia ingin suatu saat Gian Mandiri bisa menerbitkan buku sendiri, dengan niat tulus untuk belajar dan beribadah.
Meskipun bisnisnya telah melejit, ada satu hal yang belum tentu kita temukan pada pelaku bisnis yang lain. Gebrakan sangat tak biasa serta patut dijadikan teladan. Yaitu niatnya syiar dan dakwah melalui buku-buku yang didistrikusikannya ke berbagai daerah. Buku tentang Al-Qur’an dan Hadist merupakan buku acuan yang baik bagi para putra bangsa. Melalui buku bacaan yang baik, anak bisa mengenal dunia dan akhlaknya menjadi lebih baik. Anak adalah harapan bangsa, maka waktu terbesar kita adalah buat mereka.
Keluarga, bisnis, syiar dan dakwah rasanya mustahil dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Namun Atie bisa menjadikannya menjadi kesatuan yang utuh, teladan bagi kita semua, untuk mencetak generasi bangsa yang lebih baik. Gebrakan dahsyatnya semoga menginspirasi kita memunculkan inovasi yang lebih unggul lagi. Salam dahsyat!