This is my heroes

Happy or unhappy, families are all mysterious. We have only to imagine how differently we would be described - and will be, after our deaths - by each of the family members who believe they know us. Gloria Steinem

5 Cara Dapat Biaya untuk Parcel Lebaran

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Family is the most important in alive

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Family

Family is the most important in alive. This is my family, the important things in my life

Sastra Penarawa di Eling Bening, Ambarawa

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 29 November 2014

One Day 5 Articles



One Day 5 Articles

 

                          Sumber gambar: https://farahjaneta.wordpress.com/



Dulu, benar-benar merasa tak mampu menulis sebuah artikel dalam sehari. Apa ya yang mau ditulis? Tentang apa, ya? Nggak ada waktu ah! Dll. Mencari idenya sampai kolong meja kursi, tetap saja nggak nemu yang pas. Sekarang, lihat semut jalan beriringan langsung tercetus ide, lihat tetangga marah karena anak susah makan langsung muncul bohlam lampu menyala di atas kepala. Sungguh, ide ada dimana-mana.
Dulu lagi, ngincer nama grupnya saja sudah mundur teratur sampai nabrak tembok. Namanya keren abis, ODOA, One Day One Article. Tak perlu tanya tetangga juga sudah bisa nebak grup ini grup apaan. Grup cemerlang dari Indari Mastuti, CEO Indscrip Creative, bagi para perempuan supaya lebih giat menulis artikel, satu hari satu artikel.
Dengan melupakan rasa kurang percaya diri, masuk juga dalam grup. Sepuluh hari pertama lancar, idenya masih seabrek di kepala. Tertuang dengan mudah walau awalan, tengah dan akhiran masih kacau balau. Gambarnya juga kadang kurang nyambung dengan artikel yang ditulis, tapi tetap lanjut. Di sepuluh hari berikutnya, tersendatnya mulai kentara. Ide di depan mata juga serasa di puncak Merapi, susah banget dapetin ide, apalagi nulisnya. Tak tik tak tik nggak kelar-kelar. Alhamdulilah, di akhir bulan mulai padat merayap, walau masih sering bingung bikin judul yang pas mantap.
Alhasil, kelas ODOA ini bikin semangat nulis dobel duabelas. Tanpa tersendat dan bikin hepi. Dahsyatnya, semakin hari, tak hanya sebiji artikel yang tercipta, bisa  lima artikel masih plus yang lain. Plus cerpen, plus puisi, plus tips, plus novel. Aha, terimakasih ODOA, kelas dengan kobaran api yang berkobar-kobar tak pernah padam!

Jumat, 28 November 2014

Menimba Ilmu di Komunitas



Menimba Ilmu di Komunitas

Setiap orang punya hobi dan minat. Minat apa yang paling menonjol dalam diri Anda? Hanya Anda sendiri yang tahu. Rutinitas harian dengan pola yang monoton sering membuat hidup standar, kurang sempurna. Hanya berlalu tanpa seni, sangat membosankan. Supaya lebih semangat lagi, masukilah sebuah komunitas yang sesuai dengan hobi dan minat kita. Suka melukis, masuklah di komunitas melukis, suka mengumpulkan perangko, masuklah di komunitas filateli, suka jualan, masuklah di komunitas pedagang dengan spesifikasi khusus. Suka menulis? Masuklah di komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN).


Tak kenal maka tak sayang, masuklah dan memahami kebiasaan dalam komunitas. Saling kenal dan bersilaturahmi. Ujungnya, kita bisa mendapatkan nutrisi ilmu yang dahsyatnya wow! Informasi penulisan, bagaimana cara menulis cerita, novel, cerpen, puisi, sharing para perempuan dengan rutinitas hariannya, dan bejibun hal-hal unik yang belum tentu kita dapatkan dalam keseharian kita. Tentu saja, semua teori ilmu yang ada tak akan jalan kalau kita tidak mau praktek langsung. Kadung nyemplung, ya semangatlah menulis. Seperti kata owner-nya, Indari Mastuti, intinya menulis, menulis dan menulis. Saya sampai hafal di luar kepala 7 huruf tersebut.
Dalam sebuah komunitas, kita bisa saling menguatkan, menambah yang perlu ditambah, mengurangi yang perlu dikurangi dan mengeksplorasikan apa yang kita bisa. Menjadi perempuan yang lebih mandiri dan berguna. Saling berkolaborasi satu sama lain, mencetak tunas baru untuk pencapaian maksimal.

Kamis, 27 November 2014

Kualitas Indah dengan Metrik



Kualitas Indah dengan Metrik

Bagaimana mungkin engkau mencapai keindahan, bila cara-caramu tidak indah?
(Kahlil Gibran)

Sumber gambar: http://www.bglconline.com/
Adanya Metrik membuat kualitas bertambah. Target menulis, target bisnis bisa dituangkan dan dilaksanakan sesuai apa yang diharapkan. Pencetusnya, Indari Mastuti, yang juga penggagas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) dan Ibu Ibu Doyan Bisnis (IIDB) mengobarkan semangat pantang menyerah pada kaum perempuan. Kualitas meningkat karena target akan bergerak, semau yang kita mau, dan menghasilkan seperti apa yang kita inginkan. Pencapaian keinginan berawal dari keindahan. Tak perlu sikut sana sini, kalau kita mengawalinya dengan indah. Orang muslim bilang dengan bismillah.
Seperti halnya hubungan tarik menarik, kualitas ini selalu berkesinambungan, saling berhubungan erat satu dengan yang lain. Satu tercapai akan menuju pencapaian berikutnya. Dalam Metrik semua yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin. Menulis sehari sekalimat saja biasanya tak sanggup, sekarang mampu one day five pages. Tak cuma satu artikel sehari, tetapi dalam satu hari, 6 artikel bisa ditulis. Idenya mulai dari semut sampai rajawali, dari bisnis rumahan menjadi bisnis internasional. Semua bisa dan mampu.
Seperti dikatakan Mario Teguh dalam bukunya Becoming a Star, bahwa kualitas adalah sebuah target bergerak. Kita bisa mencapainya melalui step yang tak ringan. Metrik membuat langkah yang menjadi tujuan kita lebih terarah dan kedisiplinan meningkat. Kualitas biasa menjadi luar biasa. Hasilnya indah dan berkah, insyaallah…
Semangat Metrik, semangat perubahan menuju kualitas dan target yang lebih besar. Salam karya!

Rabu, 26 November 2014

Tak Hanya Fokus



Tak Hanya Fokus


            Sumber gambar: http://mutiaramotivasicinta.blogspot.com
Tanpa kita sadari, penjualan menjadi fokus utama dalam sebuah usaha. Tak bisa dipungkiri bahwa penjualan adalah ujung tombaknya. Dan biasanya, saat penjualan dan omset menurun, kita terlalu membabi buta meningkatkan penjualan. Terlalu fokus pada satu hal dan melupakan yang lainnya. Begitu juga dalam bisnis online, kita promo sana sini, web, blog, media sosial bla bla bla. Mencoba menambah penjualan semaksimal mungkin. Hasilnya? Biaya tinggi, omset tetap tak sesuai harapan.
Coba kita lihat dari sisi lain, selain penjualan. Di dalam usaha itu sendiri, serta eratnya sebuah kepercayaan. Cek kualitas produk, sesuaikah dengan promonya? Harganya terlalu mahal dibandingkan yang lain? Atau mungkin order banyak, tetapi penanganan kurang profesional (walaupun pemula). Hal kecil seperti inilah yang kurang mendapatkan perhatian kita. Pengiriman janji hari Senin, Jum’at baru dikirim. Pengorder tentu harap-harap cemas dan kepercayaan jelas akan luntur. Akibat terparah, mereka bisa kapok beli barang kita. Bisa juga tak ada barang, karena stok sedikit, konsumen menjadi kecewa dan malas untuk bertanya produk lainnya.
Seorang online business coach, Muri Handayani, yang bisnis online RaZha-nya sedang melambung, selalu mengoptimalkan banyak hal dalam berbisnis. Mulai dari promo, foto produk, menjalin jaringan yang kuat, serta berbagi melalui Sekolah Bisnis Online (SBO). Tak hanya mementingkan penjualan, tetapi juga segala hal baik manajemen, karyawan, dan ubo rampe bisnis online. Menjadikan bisnisnya semakin maju pesat.
Artinya, bisnis tak melulu soal penjualan dan uang. Di dalamnya ada banyak bab-bab lain, yang juga perlu mendapat sentuhan dan perhatian penuh. Terus semangat berbisnis!