This is my heroes

Happy or unhappy, families are all mysterious. We have only to imagine how differently we would be described - and will be, after our deaths - by each of the family members who believe they know us. Gloria Steinem

5 Cara Dapat Biaya untuk Parcel Lebaran

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Family is the most important in alive

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Family

Family is the most important in alive. This is my family, the important things in my life

Sastra Penarawa di Eling Bening, Ambarawa

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 10 Februari 2015

Berani Sukses di Usia Muda



Berani Sukses di Usia Muda

Biasanya, kita berpikir tentang bisnis saat usia mulai merambat tua. Sering juga, mikir bisnis dan kerja selesai lulus kuliah. Tapi kerja apa? bisnis apa? Modalnya berapa? Padahal mau nyeles saja malunya selangit. Bahkan, sebagian besar akan cari lowongan dengan huruf besar-besar di koran, lalu mengirim surat lamaran. Semua adalah pilihan. 

                         Sumber gambar: http://www.waspada.co.id

Asumsikan saja memulai bisnis saat awal kuliah dengan biaya hidup masih ditanggung orang tua. Apabila bisnis kita gagal, kita tak malu-malu amat. Toh orang akan bilang: ”Ya wajarlah, wong masih kuliah”. Namun, jika predikat sarjana sudah nempel pada nama kita dan baru memulai bisnis, nggak sukses lagi. Jelas, modal akan hilang, cibiran tetangga sangat menyakitkan. Dan malu juga sama orang tua lha katanya sarjana kok ya bisnis aja gagal total. Malunya dobel tujuhbelas.
Bagaimana kalau selagi duduk di sekolah tingkat atas kita mulai berbisnis? Jualan nasi kucing, membuat mug berkarakter, bikin asesoris yang dijual tiap Sunday morning, atau buka lapak buku bekas online. Bisa juga menyesuaikan bisnis sesuai bakat yang kita punya. Bisa balet, kasih kursus balet anak-anak, suka senam, cari sertifikat instruktur senam sehingga bisa ngajar senam, fasih bahasa asing, buka les bahasa.
Seperti Stefi Siera Ngangi, pebisnis muda dengan passion yang luar biasa ini mampu mendirikan sanggar seni tari Stefies’s House of Creativity (ballet, modern dance, modeling, tari daerah). Stefi juga mengelola Kiwikids Preschool & Kindergarten, yang berlokasi di Bekasi. Minatnya pada balet dan tari membuatnya berpikir jauh untuk membagi ilmunya kepada anak-anak. Keputusan berani juga yang membuatnya bisa sukses di usianya yang sangat belia, 18 tahun.
Mumpung masih muda, mantapkan hati mulai berbisnis. Sukses alhamdulillah, gagalpun alhamdulillah. Pengalamanlah yang membuat kita bisa berpikir kreatif dan lebih inovatif. Dan tentunya lebih legowo menerima kegagalan yang kemungkinan besar datang di awal berbisnis. Stefi saja bisa sukses di usia muda, kenapa kita tidak? Salam semangat!

Kata Kunci Bisnis



Kata Kunci Bisnis

Berbicara masalah kuliner tak pernah ada habisnya. Bisnis ini mulai menjamur dengan perkembangan yang luar biasa pesat. Tapi tak perlu takut untuk buka lapak kuliner juga. Yakini bahwa rejeki tak bakal tertukar. Jadi lanjutkanlah memulai dan meristis usaha kuliner dengan hati damai, sehingga lancar dan terus berkembang.
Seorang Kadek Kristi Hellen, owner D'NKH Signature, sanggup melakukan bisnis dengan prinsip hiduplah seperti lotus. Lotus mampu hidup di tanah kotor berlumpur, dengan bunga dan daun yang tidak ternoda. Keindahan bunganya mampu memberi warna kehidupan dan penyemangat. Bisnisnya yang makin melambung tak membuatnya lupa akan satu hal, yaitu berbagi.

                   Sumber gambar: http://hidayah-art.blogspot.com

Kadek memberikan nutrisi ilmu dengan membuka kelas gratis cooking, baking, self therapy untuk beberapa komunitas tertentu, seperti TKW, yayasan sosial dan lainnya. Juga kelas charity yang hasilnya diberikan pada para korban bencana serta yayasan sosial. Jiwa sosialnya patut kita acungi jempol dan bisa kita tiru. Bisnis tak membuatnya lupa akan berbagi dan melakukan kegiatan di luar aktifitas rutinnya. Dengan berbagi, bisnis kita juga akan semakin dikenal orang.
Tak perlu khawatir dengan membagi ilmu yang kita punya akan tersaingi. Karena kenyamanan hati akan kita rasakan. Tak perlu memandang pesaing dengan pikiran negatif. Tetapi lihat mereka pada sudut pandang pertemanan. Membagi ilmu tak akan membuat ilmu kita habis. Tapi sebaliknya, selain menambah wawasan, tambah pertemanan, kita juga bisa ‘mencuri’ ilmu dari orang lain. Pada dasarnya dengan berbagi, ilmu kita otomatis akan bertambah dengan sendirinya. Pahalapun akan berkali lipat jumlahnya.
Jadi, bisnis kuliner yang menjamur tak perlu membuat semangat surut. Yakinlah bahwa bisnis bisa berkembang dengan ribuan trik dan strategi pemasaran, promosi juga kualitas menawan. Hanya ada satu kata kunci yang akan membuatnya semakin lancar jaya, yaitu berbagi. Kata kunci ini tidak akan membuat kita miskin, namun akan semakin memperkaya ilmu dan kepekaan kita terhadap sesama. Berbagilah, dan rasakan dahsyatnya pada diri, lingkungan dan keluarga.