Bisnis Minuman, Laba Menggiurkan

Bisnis Minuman, Laba Menggiurkan

Sumber gambar: http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup

 

Delapan dari sepuluh teman perempuan yang saya chat lewat bbm, facebook ataupun whatsapp mengatakan bahwa mereka suka jus buah dan sebagian membuat sendiri. Aha, sama dong dengan saya. Tetapi ketika obrolan beralih ke jualan jus, 3 orang menjawab dengan emoticon melet, 2 orang smile, dan 5 orang menjawab, ingin, sih, tapi bla...bla…bla…

Ahahai, kenapa nggak? Belum memulai usaha sudah merenung dengan berbagai alasan, kebanyakan tapi, tapi, tapi serta ragu. Tara…saatnya melibas habis keraguan yang muncul.

Indari Mastusi, CEO Indscript Creative, pebisnis dan penulis ini mengatakan, mulailah bisnis dari hobi. Kalau  hobinya minum jus, kenapa nggak jual jus saja? Modalnya? Sudah pasti sangat ringan.

Sebagian pasti sudah punya blender, yang biasa saja juga tidak masalah, tidak harus yang super duper keren dan mahal. Beli macam-macam buah, jambu, mangga, jeruk, avokad, belimbing, tomat, wortel dll. Beli secukupnya dulu, toh, kalau tidak habis, bisa disimpan dalam kulkas.

Ambil sebuah meja, taruh di depan rumah, teras, atau pagar depan rumah. Tulis besar-besar sebagai promo awal ‘Jual Jus Buah’. Pakai bbm, WA, media sosial lain sebagai media promosi. Kalau tak punya, sms teman terdekat. Pasti jus anda akan mulai dikenal. Mereka penasaran dan pengen beli. Minggu pertama jualan jangan kaget ya, kalau yang datang masih sedikit, plus ragu akan rasa jusnya. Tetapi yakinlah, kalau anda penggemar jus dan sering membikinnya sendiri, 90% rasanya pasti enak, pas takaran gula dan buahnya. Jangan lupa pelayanan kita yang harus selalu ramah, merakyat.

Yang perlu diingat, buka terus, jangan mutung, malas atau tutup, buka, tutup, buka, konsumen akan kecewa. Akhirnya pelanggan akan malas datang lalu lari ke tempat lain. Nggak mau, kan? Jualan minum memang modalnya tak seberapa, tapi hasilnya bisa dinikmati, kok. Dengan berjualan jus, pos dana yang sempat kosong juga bisa terisi lho karena ada tambahan income. Seperti saran Rina Dewi Lina, pakar keuangan dan investasi, dana bulanan memang harus punya pos-pos khusus. Hmm, tunggu apalagi sih, yuk langsung memulai saja.