Minggu, 12 Oktober 2014

Warnet, Why Not?



Warnet, Why Not?

 Sumber gambar: http://ferd-cyberz.blogspot.com

Bisnis warnet (warung internet) sudah tidak menjanjikan? Ah, masa, sih? Di kota-kota besar, ponsel merk tercangggih dengan fitur terlengkap bisa berubah setiap detiknya. Bisa dikatakan laptop, computer terbaru, sudah bukan barang moncreng dengan daya beli masayarakat yang lebih lebih oke karena lifestyle mereka tak diragukan lagi. Lalu, bagaimana di desa, dengan gaya hidup yang sederhana, dan tingkat teknologi tidak seheboh di kota? Inilah salah satu sebab, bisnis warnet masih terus menjamur, lho.
Dengan patokan harga antara Rp1500,- hingga Rp3000,-/jam, harga yang sangat terjangkau, kita bisa berselancar di dunia maya sak pol le (sesuka kita). Begitulah warnet di desa, apalagi jam pulang sekolah lanjut lagi malam sehabis magrib, akan penuh. Kebanyakan dari para pemakai adalah para pelajar yang mengerjakan tugas sekolah. Tak hanya itu, pengelola warnet juga menyediakan servis lainnya. Biasanya adalah bisa cetak, scan, juga menyediakan makanan kecil dan minuman. Jadi para langganan bisa lebih kerasan di warung internetnya.
Dengan jaringan internet yang lebih cepat, pengguna akan semakan senang, karena pekerjaan mereka atau yang hanya main game online bisa maksimal, tak hanya menunggu loading seperti keong. Tapi ada hal yang perlu diperhatikan, untuk warnet dengan bilik tertutup rapat, beberapa pengguna (biasanya usia muda) dilarang berduaan laki dan perempuan. Khusus di desa sih, jarang ada warnet dengan bilik tertutup rapat, biasanya hanya berupa sekatan kecil dangan kepala masih bisa terlihat dari luar. Semua itu untuk menghindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Bisnis warnet bisa meraup keuntungan besar apabila dikelola dengan baik. Seperti itu jugalah yang membuat Sudianto Oei, owner Hypernet, sukses dengan bisnis ISP (Internet Service Provider) tentu dengan servis bonafid. Jaringannya yang super kilat menjamin setiap pemakainya. Dengan didukung jaringan yang bagus, langganan akan semakin banyak dan ramai. Memulai apapun, harus dengan rencana, alat yang bagus, lalu action! Bisnis warnet? Why not?

0 komentar:

Posting Komentar