Sabtu, 04 Oktober 2014

Sebuah Mimpi



Sebuah Mimpi




Sumber Gambar: www.google.co.id
Pernahkah anda melihat film Laskar Pelangi? Atau mungkin membaca novel spektakuler karya Andrea Hirata tersebut? Belum pernah juga? Hmm… bagaimana dengan ini: mimpi adalah kunci untuk kita menakhlukkan dunia… lagu berjudul sama seperti film dan novelnya yaitu Laskar Pelangi yang dipopulerkan oleh grup band Nidji. Aha, lagu sederhana yang menginspirasi jutaan manusia untuk selalu bermimpi.
Dalam kisah Laskar Pelangi ada Ikal dengan keterbatasannya yang akhirnya fokus dengan mimpi yang berhasil diraihnya. Seperti juga anak-anak kita. Banyak mimpi dalam angan mereka, hanya saja orang tua sering mengungkungnya tanpa disadari.
Rina Dewi Lina, seorang  pakar Perencana Keuangan dan Inventasi serta Chief Operation Officer (COO) PT. Fokus Finansial mengungkapakan bahwa perencanaan financial harus dilatih dan dilakukan sejak dini. Contohnya saja seorang anak kecil yang merengek minta dibelikan ayam yang di cat warna warni di pasar. Sang ibunda biasanya dengan berbagai alasan akan menolak karena ribet memelihara ayam.  Sesekali bebaskanlah anak mengikuti kata hatinya. Dengan memperbolehkannya memelihara ayam warna warni yang sangat menarik tersebut.
Mintalah untuk memeliharanya dengan baik. Support dengan membelikan makanan ayam, dan membantu membuat kandang ala kadarnya. Dari hal sepele tersebut anak belajar diberi tanggung jawab dan kedisiplinan. Karena ia harus merawat, memberi makan, membersihkan kandangnya dan lain sebagainya.
Pada saat ayam tumbuh besar, bertanyalah akan buat apa ayamnya. Boleh dijual atau akan terus dipelihara sampai beranak pinak, dengan beberapa konsekuensi yang harus diberitahukan kepadanya. Pilihan dan keputusan tetap berikan pada anak. Andai ia memilih terus memelihara, artinya harus terus rajin memelihara dengan pengarahan orangtua. Kalaupun dijual, uang hasil penjualan akan menjadi miliknya. Terserah akan ditabung di celengan ayam, atau dibelikan buku maupun kebutuhan lain yang sangat dia impikan.
Secara tidak langsung, ada banyak manfaat yang didapatkan lho. Anak menjadi tahu tanggung jawab itu seperti apa, suka duka dan proses tumbuh kembang ayam yang harus dipeliharanya, dan pada akhirnya, ia akan sedikit tahu tentang bisnis sejak dini. Karena untuk sekedar mendapatkan uang ia harus memelihara ayam dengan modal dari orang tuanya.
Butuh kerja keras untuk meraih mimpi. Proseslah yang akan mengajarkan padanya tentang seleksi alam dan tujuan terbesarnya hingga langit ke tujuh. Maka, teruslah bermimpi, karena mimpi selalu membuat gairah baru dengan energi tak terbatas ruang waktu.

0 komentar:

Posting Komentar