Selasa, 18 Agustus 2015

Waspada Tipuan Pajak Berhadiah


Waspada Tipuan Pajak Berhadiah

Beberapa kali sms masuk ke ponsel. Isinya, andalah yang beruntung mendapatkan undian uang sebesar 100 juta. Pajak ditanggung pemenang. Hubungi ke nomor sekian sekian sekian. Tetangga sudah kena tipu, dia mentranfer 2 juta untuk bayar pajak karena memenangkan hadiah mobil abal-abal. Tante saya juga ketipu. Beliau dituntun seseorang via telpon diminta mentranfer 4 juta rupiah untuk bayar pajak hadiah uang sebesar 50 juta. Jreng jreng! semuanya hanya tipuan. Uang yang ditranfer bablas entah kemana. Dengan alasan bayar pajak, kita kena tipu. Naudhubillah, semoga kita tidak mengalaminya.

                                   Sumber gambar: https://dreamindonesia.files.wordpress.com

Pajak memang kata yang tidak asing buat kita. Tapi apakah jadinya kalau dijadikan tameng untuk menipu orang awam? Walau sudah waspada, kita kadang mendadak nurut. Karena sudah tertutup dengan kata mobil dan uang puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Seorang Zeti Arina, pajak adalah kehidupan kesehariannya. Tetapi bagi CEO Artha Raya Consultant  ini, bukan hanya masalah tipuan pajak, tetapi juga segala seluk beluknya. Bisa klik di www.artharayaconsult.com. Sebagai konsultan pajak, Zeti selalu mengedukasi kepada masyarakat akan pentingnya pajak. Berbagai penipuan yang mengatasnamakan pajak, memang perlu diwaspadai.
Dalam sebuah wawancara online dengan beliau, Zeti mengatakan bahwa, ”jangan pernah tertipu dengan undian berhadiah. Pada saat pemberi undian akan memberikan hadiah sudah dijelaskan siapa penanggung pajak. Misalnya pajak ditanggung pemenang atau pemberi hadiah.” Ditambahkan pula oleh Zeti, bila harus ditanggung oleh penerima hadiah, maka si pemenang harus diberikan bukti potong dan bisa ditanyakan surat setoran pajaknya yang menunjukkan telah dibayar ke negara.
Nah, dapat sms dengan berhadiah 100 juta, mobil mewah keluaran terbaru, ataupun dapat apapun yang serba gratis dan harus bayar pajak. Tarik nafas panjang, cek ulang, baca ulang dan pahami dengan benar. Dirasa meragukan, langsung hapus saja. Tak perlu repot apalagi galau. Waspada adalah rambu pertama. Berikutnya, jangan mudah percaya siapapun yang meminta kita untuk mentranfer uang. Apalagi orang yang tak kita kenal. Yuk, lebih waspada dan cermat dengan iming-iming hadiah besar.

0 komentar:

Posting Komentar