Sabtu, 16 Mei 2015

Mengejar Cita, Menaklukkan Dunia



Mengejar Cita, Menaklukkan Dunia

Cita-cita kadang tak sesuai kenyataan. Penginnya jadi dokter, eh malah jadi guru. Maunya menjadi tentara, malah jadi pedagang. Sedihnya, kalau cita-cita tak didukung orang tua. Mau berkembang dan bergerak jadi sering nggak enak dan bikin ribet. Biasanya, ada alasan tertentu mengapa orang tua tak mendukung keinginan kita. Bisa jadi biaya sekolah yang tinggi, penghasilan yang didapat tak bisa untuk bertahan hidup, atau, mereka ingin kita melanjutkan bisnisnya.

                                                 Sumber gambar: http://ciricara.com/w

 

Begitu pula dengan Zeti Arina, sebagai konsultan pajak dan ketua IKPI (Ikatan Konsultan Pajak Indonesia) wilayah Surabaya. Dulu, orang tua menginginkannya menjadi seorang guru atau PNS. Pastinya dengan berbagai pertimbangan yang matang. Seorang perempuan, menjadi guru selain bisa mendidik murid-muridnya, tentunya lebih pandai mendidik anak di rumah. Interaksi dengan anak di sekolah sedikit banyak akan melatih pribadi menjadi lebih sabar terhadap anak. Namun, tidak begitu dengan Zeti, selain ingin memenuhi keinginan orang tua, ia juga ingin membuka usaha sendiri. Pilihan jatuh menjadi konsultan pajak, selain masih menjanjikan, profesi ini masih jarang kita dengar.
Semangat pantang menyerah memulai langkah seorang Zeti Arina. Setelah terpilih menjadi ketua IKPI, ia mulai mengedukasi masyarakat tentang pajak. Tak hanya slogan semata orang bijak taat pajak, tetapi lebih ke pemahaman mereka, bahwa pajak adalah bagian dari kehidupan. Dan hasil dari pajak juga akan kembali kepada masyarakat. Dengan mengedukasi masalah pajak dengan benar, masyarakat akan lebih paham serta rela membayar pajak sesuai yang harus dibayarkan.
Sekarang, lebih dari 100 perusahaan besar dan perusahaan asing menjadi kliennya. Tak mudah meyakinkan kedua orang tua atas apa yang menjadi pilihan. Tapi seiring berjalannya waktu, Zeti Arina mampu meyakinkan mereka bahwa menjadi konsultan pajakpun bisa memperoleh penghasilah dan kehidupan yang sangat layak.
Sebuah cita-cita memang harus kita kejar, kita usahakan dan kita taklukkan. Saatnya menunjukkan kepada dunia kita bisa meraih apa yang kita impikan dengan kerja keras dan kerja cerdas. Semangat!


1 komentar: