Ketemu Teman Dunia Maya,
Gimana Hebohnya?
Bersama teman dumay, Rien Milansi |
Hai, Sob.
Di era canggih dan mutakhir ini, punya
teman lintas benua sudah nggak asing lagi. Gimana dengan Sobat sendiri? Punya
banyak teman dumay (dunia maya)? Seberapa akrab? Sampai tukeran pin? Sampai
telpon-telponan, atau sampai menjalin hubungan yang lebih jauh lagi? Pasti
diantara Sobat ada yang punya kisah menarik tentang persahabatan di dumay.
Ehem, aku juga punya cerita keren tentang
teman dumay, Sob. Kenalnya sekitar tahun 2012. Waktu itu kami sama-sama masuk
suatu grup kepenulisan. Biasalah saling berbalas komen. Ternyata si Rina yang
nama penanya Rien Milansi ini tahu desaku Sumowono, Kab. Semarang, Jawa Tengah.
Lhah! Padahal orang Bogor, jauh Sob! Bla bla bla, kenalan, deh.
Akhirnya kita jadi akrab. Suaminya asli
Parakan dan punya teman di desa Sumowono. Jadi yah, perbincangan kami nyaut.
Bahkan kami sering tukar buku saat buku kami masih panas keluar dari oven penerbit.
Beberapa buku pernah kami garap bareng juga, lho. Ada satu buku yang sampai
sekarang belum kelar, semoga suatu hari bisa kelar, amin. Pokoknya kami saling
support.
Beberapa kali lebaran kami janjian
ketemu. Tapi ada saja halangan. Yalah, kami berdua kan super sibuk #hallah,
ngarang kale.. :D
Kemarin Jumat 1 Juli 2016, mendadak dapat
WA kalau Rina mau mudik dan mampir rumahku. Masih belum percaya. Malamnya bbm
dan WA-ku nggak terbaca lagi olehnya. Nih, tanda-tanda Rina mau ngerjain kali,
ya.
Eh, Jum`at pagi Rina sms kalau otw ke
rumahku. Gubrak! Masih nggak percaya. Nggak ada satu jam, sampai juga si Rina
and family minus si sulung ke rumahku. Si Javas yang hebat dan si Ndut Arin,
lucu banget. Masih kayak mimpi. Ternyata orangnya nggak beda jauh sama yang di
foto :D
Aku cipika cipiki antara percaya nggak
percaya. Alhamdulillah, kami
benar-benar bisa bertemu muka. Dari Bogor ke Sumowono, berapa ratus kilo, Sob!
Untunglah si Rina ini nggak kaku,
hihihi. Kami langsung nyambung ngobrol ini itu, bisnis, nulis, anak, Bogor,
wow! Nggak bisa kuceritakan satu pesatu. Aduh, sesekali aku tertegun sendiri,
kok bisa ya akhirnya kita ketemuan. Dan heboh banget.
Rina tak lupa bawain 3 buku. Katanya Ini
Cinta, buku kami bersama Mbak Titin Amelia dan
beberapa teman, Heidi serta Secret Admirer. Makasih, ya. Duh, tahu gitu
kemarin aku pesan juga bawain serial Lima Sekawan, hehehe. Ada
beberapa seri yang belum kupunya.
Buku dari Rien Milansi, baca yang mana dulu, ya? |
Sob, ternyata bertemu teman dumay itu
menghebohkan, ya. Bersyukur banget, kita bisa saling support kalau kita sehobi.
Meski jauh, Allah kasih kesempatan buat bertemu dan silaturahmi.
Sebenarnya bukan hanya Rina ini teman
dumayku yang bisa kutemui. Ada beberapa teman yang lain.
1 1. Bu
Budiyanti
Sejujurnya dari awal sudah tahu kalau
ibu ini dulu tetanggaku. Tapi aku nggak
pede entar dikira sok kenal. Pertama ketemu acara kopdar Penarawa di Palagan
Ambarawa. Semangatnya nulis benar-benar kuacungi jempol. Beliau juga guru SMP
ketiga Mbakyuku. Sayang aku belum pernah diajar olehnya, karena SMP ku di
Ambarawa.
2 2. Mbak
Arinda Shafa
Di Palagan Ambarawa juga awal bersua.
Kesan pertama Mbak Rinda ini lemah lembut banget orangnya dan sabar. Yang
kuingat dia bawa kedua anaknya Syamil dan Syafa. Syamil tidur mulu selama
kopdar, hihihi.
3 3. Mbak
Dini Rahmawati
Ketemu pertama di Kopdar Penarawa
Palagan Ambarawa. Sama putrinya si Opik. Kesan pertama, lembut dan pendiam.
Tapi habis kenalan kita asyik ngobrol.
4 4. Bu
Maria Utami
Di Palagan Ambarawa juga nih awal jumpa.
Waktu itu membedah puisinya. Kesanku, ni orang pasti keren kalau jadi MC, bisa
hidup acaranya. Bener deh, tiap jadi MC, heboh. Nggak membosankan.
5 5. Mas
Agus Surawan dan Mas Zeze Brama
Di Palagan juga. Mas Agus sih Si ketua
yang tenang, tapi cuek juga. Mas Zeze masih tertutup gitu, tapi aku langsung
melek saat dia cerita tentang Jepang, hihihi.
Saat
kopdar Penulis Ambarawa di Monumen Palagan Ambarawa. Mas Agus Surawan,
Bu Maria Utami, Mbak DIni Rahmawati, Mbak Arinda Shafa, Me, Bu
Budiyanti, Mas Zeze Brama
6. Mas
Adji Atmoko
Lucu nih awal jumpa. Waktu itu aku lagi
ribet ngurus pesanan di warung. Eh Mas Adji mendadak sampai di depan warungku.
Aku langsung tahu saja kalau dia tuh Mas Adji. “Mas Adji, ya?” tanyaku. Orangnya
malah bengong. “Kok tahu, Mbak?” Ya tahulah, topinya nggak bisa ngebohong. Mas
Adji waktu itu sekalian ma yayang dan putrinya. Kucuekin sampai aku kelar
bungkus pesanan orang. Sorry ya, Mas, hehehe.
7 7. Mbak
Mutiara Cinta
Bertemu pertama di Perpusda Ambarawa,
kopdar Penarawa. Kesan pertama pendiam, berikutnya, asyik... Kita juga pernah
satu pelatihan nulis di Yogya, lho.
8 8. Mbak
Hany Panjaitan
Ketemuan awal di Gedung Pemuda Ambarawa.
Waktu resepsi putranya Bu Budiyanti. Dewasa banget orangnya. Yang ngenalin Mbak
Arinda.
9 9. Kak
Sang Bayang
Ketemuan pertama di rumahku. Kak Bayang
mendadak telpon, dan sampai juga ke rumahku. Masih kayak mimpi, deh. Dari
Ngawi, Jambu, tekan desoku.
Masih ada Mbak Via. Mbak Novi Galih,
Rifan, Tarom, Nara, aku lupa-lupa ingat kapan pertama ketemuan. Dan masih
banyak teman dumay yang masih belum bertatap muka sampai sekarang. Mas Wahyu,
Mbak Citra yang sabar banget mengajariku ngeblog, Ariny NH dll. Nih Ariny kemarin protes saat pulang Solo, dan aku
nggak bisa nyamperin. Maaf Rin, aku nggak ada yang anterin. Huhuhu… Semoga lain
waktu beneran kita bisa bersua.
Itu hanya sekelumit kisah tentang teman
dumayku, Sob. Sobat semua pasti juga punya cerita sendiri. Mana yang
paling berkesan?
Paling asyik memang ketemu teman baru :).. The more the merrier ya :)
BalasHapusYup Mbak Indah. Teman baru karakter baru, bikin hidup lebih hidup Mbak :) Makasih sudah mampir, ya :)
HapusKebayang banget kok, apalagi pas kopdaran. Sama-sama serunya.
BalasHapusHo oh Mbak Anisa, nggak kebayang bisa ketemuan juga :)
Hapusserunya bisa sildar, silaturahim darat hehehe
BalasHapus