Bodo Kupat, Mulai Mengelupas
Hai Sob...
Suasana lebaran masih terasa hangat. Meski sudah beberapa
hari yang lalu, aku mau mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf
lahir dan batin
Masih menyangkut lebaran, di Juwana, Pati, Jawa Tengah,
ada tradisi yang namanya bodo kupat (lebaran ketupat). Dalam tradisi ini, setiap keluarga
(biasana yang memiliki anak kecil) akan membuat kupat dan ubo rampenya yang
akan dibagi ke para tetangga.
Karena setiap rumah membuat, bisa jadi dalam sehari kita
bisa dapatkan kupat plus plus ini sebanyak 3 bahkan 5 paket, lengkap. Hehehe… bikin
kenyang :D. Intinya,
sih, kita harus banyak berbagi dengan orang lain. Toh berbagi itu
terangkan hati. Dengan berbagi, insyaallah
kita dapatkan rejeki berlebih. Begitu filosofis singkat dari makna bodo kupat
ini.
Tradisi ini biasanya dilaksanakan pada H+2 sampai H+7
lebaran. Tinggal pilih, kapan kita mau bikin kupat dan ubo rampe untuk di bagi
ke sanak keluarga dan para tetangga.
Nah, kemarin waktu di Juwana, Pati, Jawa Tengah, kita
juga tak lupa merayakan tradisi bodo kupat ini. Apa saja sih yang musti
disiapkan? Kita intip, yuk:
Ketupat
Ketupat |
Lontong |
Namanya saja bodo kupat, paling afdol ya ketupatnya. Gara-gara banyak orang membuat ketupat, harga janur melonjak tinggi. H+5 lebaran, harga 100 buah janur sudah mecapai Rp.50.000,-. Eh, hari berikutnya sudah melonjak Rp.90.000,-. Padahal tahun kemarin 100 buah janur hanya Rp.17.000,-.
Wih, ngeri ya lonjakannya, bikin emak-emak makin rempong saja. Kita juga harus bikin lompong ketupatnya. Banyak juga yang sudah dijual jadi. Tapi lebih asyik kalau kita bikin sendiri, biar nggak lupa seni bikin ketupat. Ketupat ini direbus kurang lebih 5 jam, biar enak dan tanak. Selain ketupat ada juga yang bikin lontong. Biasanya diberikan khusus untuk saudara dekat.
Lepet
Lepet |
Sobat tahu lepet? Hem, belum tahu? Nih
kuterangin ya, lepet terbuat dari beras ketan yang direndam sehari semalam,
dicampur dengan parutan kelapa dan ditambah garam. Kemudian dibungkus dengan
janur yang ditali bambu. Membungkusnya, Sob, hadwehhh, musti latihan
bertahun-tahun. Hihihi, secara bodo kupat kan setahun sekali tiap lebaran gitu
lho. Pokoknya butuh latihan beberapa kali untuk menghasilkan lepet yang rapi.
Aku merasakan sendiri, betapa susahnya membungkus lepet ini. Adonan lepetnya
sih mudah bikinnya, membungkusnya pakai janur yang sulit, Sob #bener, nggak
bohong!
Sambal goreng tahu tempe |
Ini seperti sayur pada umumnya. Tahu dan
tempe diiris kecil. Ada juga yang diberi telur bahkan daging ayam. Bumbunya
juga mudah, bawang putih, bawang merah, cabai, garam, gula dan kemiri. Oh ya
jangan lupa dikasih udang sejumput ya saat menumis bumbunya. Soalnya udang ini
yang bikin sedap nantinya. Setelah semua bahan dimasukkan, kasih santan yang
kental, biar masakannya tambah gurih dan enak. Setelah mtang, sambal goreng tahu
tempe dibungkus dalam plastic-plastik kecil.
Dibungkus yang rapi, sebelum diantar ke tetangga dan sanak saudara |
Kalau sudah siap semuanya, bagi ketiga jenis makanan itu
jadi beberapa paket kecil. Satu paket dalam bodo kupat
yang dibagi ke tetangga berisi:
-
1 buah ketupat (bisa juga ditambah lontong).
- 2 buah lepet.
-
Seplastik sambal goreng tahu tempe (bisa ditambah telur dan daging
ayam).
Sepaket ini yang langsung cuzz ke tetangga dan sanak saudara |
Sudah beres semuanya? Langsung deh cuss ke para tetangga.
Eh, anak-anak paling suka diminta mengantar paket bodo kupat ini ke para
tetangga.
Meskipun capek bikinnya dan butuh waktu seharian, tapi
bodo kupat selalu menyenangkan. Karena kita bisa berbagi dengan para tetangga
dan sanak saudara.
Tapi tahun ini, bodo kupat mulai mengelupas. Nggak
seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya satu dua keluarga yang melaksanakan tradisi
ini. Akupun tak tahu kenapa, mungkin harus kutanya dulu pada rumput yang
bergoyang :D. Atau, jangan-jangan karena harga janur yang menjulang? Entahlah,
Sob…
Bagaimanapaun juga, semoga tradisi ini di kemudian hari
marak lagi dan makin mengajarkan kita berapa menyenangkan berbagi dengan orang
lain. Salam sayang!
Aku nggak setiap tahun bikin ketupat dan lepet, mbak Wahyu. Lihat sikon aja, nggak karena harga janur yang muahalll. Eh, itu harganya fantastis ya, tapi kan setahun sekali. Gpp deh, biar kebagian berkah lebaran juga penjualnya, hehe
BalasHapusHihihi, iya Mbak. Mbak Wati juga sering bikin lepet?
BalasHapusItu semua makanan khas lebaran ?
BalasHapusko unik unik ya ,,
disini aku jarang nemuain makanan kayak gitu, aku BT gabung sama masyarakat modern.
Tradisi lebarannya unik mba. Bisa banyak stok ketupat itu 😆
BalasHapusTradisi lebarannya unik mba. Bisa banyak stok ketupat itu 😆
BalasHapusEh busyet naik nya gila2an dari 17 rebu ke 100 rebu dalam waktu 1 tahun doang
BalasHapus