Menari di Atas Kanvas
Melukis itu hobi lama yang sudah lama
mati. Mati suri tepatnya. Terakhir lukisan dimuat di Majalah Bobo jaman aku
kelas 3 sekolah dasar. Hihihi, sudah lama bingit, kan? Tapi eh, tunggu, aku
sempat menerima pesanan lukisan seorang kawan, harga teman pastinya, hem…
Lama banget nggak bersentuhan dengan
kuas dan kanvas, eh ada pameran lukisan di pendopo Kec. Ambarawa. Sudah lama
sih, tapi baru sempat menulisnya sekarang. Tak apalah, yang penting bisa
berbagi tulisan buat mas bro dan mbak bro di sini, haish…
Tepatnya 26 Desember 2015, hah? Sudah tahun
lalu,ya? #baru nyadar. Sehabis kopdar Penulis Ambarawa dadakan di rumah Bu Yanti
di Kaliputih, mampir juga akhirnya ke tempat pameran lukisan. Matur nuwun buat
Mas Adji Atmoko yang telah dengan senang hati mengantarku sampai ke TKP.
Langsung kabur dia, hehehe. Masuk, deh, tingak tinguk nggak ada yang kenal,
pede aja bergegas lihat lukisan yang dipajang.
Wih, keren-keren lho lukisannya.
Ternyata, di situ juga disediakan tempat melukis buat pengunjung yang ingin
melukis. Wah wah, kesempatan nih, biar jemari lentur lagi bisa menggoyangkan kuas
di atas kanvas. Jadilah kubeli media kanvas seharga Rp12.500. Sedangkan catnya
sudah disediakan, gratis. Ada juga pelatihan melukisnya, lho.
Iseng-iseng akhirnya pingin juga melukis.
Meski tangan kakunya setengah mati.
Lama tak melukis, hosh hosh hosh!
Hasilnya? Tara!!
Harus pede dengan karya sendiri, hihihi...
Ternyata, kepala suku Penulis Ambarawa,
dateng juga ke situ. Yaelah Mas Agus Surawan, tahu gitu mbokya tadi aku nebeng,
ya. Tiwas ngerepotin Mas Adji, hadweh. Ternyata dia udah janjian sama yang
ngajarin ngelukis. Etahlah apa yang ada di pikian Mas Agus, mo melukis mikirnya
serius amat. Aku sampai geli melihatnya.
Hem, tenyata melukis asyik juga, ya. Secara
sebenarnya aku lebih suka melukis daripada menulis. Tapi ke sini, menulis juga
asyik. Nah lho, bingung, kan? Tapi bagaimanapun, melukis adalah jiwa. Nggak
boleh ada paksaan dalam berkesenian. Tuangkan apa yang ada di kepalamu,
sejukkan, senyapkan, jadikan. Intinya ojo
separo-separo!