Indari Mastuti, Ribuan Status yang Menginspirasi
Sumber gambar: http://indarimastuti.com
Status yang kita tulis di media sosial seringkali
merupakan isi hati, curhat atau status lebay
tanpa makna. Tapi beda dengan ibu satu ini. Statusnya sungguh membuat banyak
orang, terutama perempuan, melek. Termasuk saya sendiri. Dialah Indari Mastuti, seorang Ibu rumah tangga dengan segudang aktifitas.
Aktifitasnya yang sangat padat tak membuatnya meninggalkan kodratnya sebagai ibu
rumah tangga. Karena kerja bisa di rumah, sambil memperhatikan tumbuh kembang
anak, serta mengurus suami tercinta.
Penggagas Komunitas Ibu-Ibu Doyan nulis
serta Ibu-Ibu Doyan Bisnis ini mempunyai jiwa marketing yang mantap. Lihat saja statusnya. Semuanya, selain
menginspirasi juga menyemangati. Ndilalah,
saat bisnis yang kita jalankan jeblok,
saat hobi nulis mulai kendor, eh membaca statusnya. Mendadak muncul ide lain
untuk mendukung bisnis. Teh Iin, begitu
dia biasa dipanggil juga sangat inovatif, status yang ditulisnya juga bikin
duit. Wow, jadi rugi banget kalau
sekarang nulis status yang biasa saja.
Luar biasanya, CEO Indscript Creative ini, dengan web www.indscriptcreative.com
sudah membuat ribuan impian ibu rumah tangga menjadi kenyataan. Mampu berdikari
dan menghasilkan income, tapi juga
tetap bisa mengurus anak dan pendamping hidup. Indari Mastuti dengan sabarnya
mampu menjadi pendamping bisnis ratusan ibu rumah tangga. Kok bisa, ya?
Terus bagaimana dengan berbagai macam bisnisnya? Bisa, karena semua dilakukan dengan
ikhlas. Hal yang diutamakan dalam bidang apapun adalah target pencapaian. Mimpi
kita seperti apa, dan langkah konkrit yang harus segera kita lakukan.
Yah, walau di rumah, ribet dengan urusan
anak dan rumah tangga, tak membuat kita jadi semakin tersisih dan
terpinggirkan. Nah itu tadi, statuspun bisa menghasilkan, kalau kita bisa
mengelolanya dengan baik. Berbisnis? Tak perlu ditunda lagi. Promosikan bisnis
lewat tulisan status di media sosial. Posting kegiatan kita yang mendukung
bisnis. Karena bisnis butuh proses dan target. Kalau ditunda terus, kapan
mulainya? Ingatlah, seribu langkah selalu diawali dengan satu langkah awal.
Tunggu apa lagi? Yuk nyetatus :)
0 komentar:
Posting Komentar